PEMUDA RIAU HARUS MAMPU MENATAP MEA 2015!!
Proxy War merupakan sebuah ketegangan
antara dua kekuatan besar dengan menggunakan permainan pengganti untuk
menghindari ketegangan secara langsung dengan alasan untuk mengurangi resiko
konflik langsung yang beresiko pada kehancuran fatal. Dalam hal ini kita tidak dapat mengenal
mana kawan dan mana lawan. Pada kenyataan yang sesungguhnya telah berlangsung berbagai
macam bentuk dari proxy war salah satunya seperti gerakan separitis, demontrasi
massa, dan berbagai bentuk kegiatan lainnya bisa digunakan sebagai alat untuk melumpuhkan
perusahaan-perusahaan domestik agar tidak mampu bersaing dengan perusahaan luar
negeri dalam pasar global juga dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
tahun 2015.
Melihat situasi dan kondisi ekonomi Indonesia
saat ini dari Badan
Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014
mencapai angka terendah selama lima tahun terakhir. Menurut BPS, tahun 2014
pertumbuhan ekonomi sekitar 5,01 persen (dengan basis perbandingan tahun 2010).
Padahal pemerintah menargetkan pertumbuhan sebesar 5,5 persen. Apakah kita hanya diam dan menjadi
penonton dinegara sendiri?Kemana pemuda Indonesia? Lupakah sejarah Negara kita
menujukkan bahwa pemuda selalu menjadikan agen perubahan disaat-saat genting? H.M. Soeharto pernah mengatakan “ Pemuda merupakan
unsur dinamika dalam masyarakat. Dalam masa pembangunan ini, kekuataan dinamis
dan kreatif pemuda itu harus terus menggelora dan disalurkan setepat-tepatnya….jika
kekuatan ini terlatih dengan baik, pasti merupakan kekuatan pembangunan yang
dahsyat. “
Pemuda harus bisa memahami hakekat
dirinya dan harus menggunakan akal pikiran dan hati nuraninya dalam setiap
langkah untuk mengatasi masalah yang ada dan menjadi pointer perubahan tatanan
masyarakat. Kita sebagai pemuda jangan mau dijadikan boneka oleh pihak-pihak
tertentu untuk melancarkan proxy war dengan tujuan agar kita tidak maju dan
tidak bisa berkompetisi dalam
pasar global juga dalam menghadapi MEA 2015.
Semua harus dikembalikan pada kepentingan bangsa yang bukan hanya satu dua
bulan atau satu dua tahun , tetapi 50 tahun bahkan sampai 100 tahun kedepan.
Untuk menghadapi perang proxy yang
sedang terjadi saat ini, maka seluruh komponen masyarakat, khususnya pemuda
harus dibekali dengan wawasan kebangsaan, cinta tanah air dan semangat bela Negara.
Your
choice establishing our future!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar