Sabtu, 18 April 2015

PEMUDA RIAU HARUS MAMPU MENATAP MEA 2015!!


Proxy War merupakan sebuah ketegangan antara dua kekuatan besar dengan menggunakan permainan pengganti untuk menghindari ketegangan secara langsung dengan alasan untuk mengurangi resiko konflik langsung yang beresiko pada kehancuran fatal.    Dalam hal ini kita tidak dapat mengenal mana kawan dan mana lawan. Pada kenyataan yang sesungguhnya telah berlangsung berbagai macam bentuk dari proxy war salah satunya seperti gerakan separitis, demontrasi massa, dan berbagai bentuk kegiatan lainnya bisa digunakan sebagai alat untuk melumpuhkan perusahaan-perusahaan domestik agar tidak mampu bersaing dengan perusahaan luar negeri dalam pasar global juga dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun 2015.  

Melihat situasi dan kondisi ekonomi Indonesia saat ini dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 mencapai angka terendah selama lima tahun terakhir. Menurut BPS, tahun 2014 pertumbuhan ekonomi sekitar 5,01 persen (dengan basis perbandingan tahun 2010). Padahal pemerintah menargetkan pertumbuhan sebesar 5,5 persen. Apakah kita hanya diam dan menjadi penonton dinegara sendiri?Kemana pemuda Indonesia? Lupakah sejarah Negara kita menujukkan bahwa pemuda selalu menjadikan agen perubahan disaat-saat genting? H.M. Soeharto pernah mengatakan “ Pemuda merupakan unsur dinamika dalam masyarakat. Dalam masa pembangunan ini, kekuataan dinamis dan kreatif pemuda itu harus terus menggelora dan disalurkan setepat-tepatnya….jika kekuatan ini terlatih dengan baik, pasti merupakan kekuatan pembangunan yang dahsyat. “

 

Pemuda harus bisa memahami hakekat dirinya dan harus menggunakan akal pikiran dan hati nuraninya dalam setiap langkah untuk mengatasi masalah yang ada dan menjadi pointer perubahan tatanan masyarakat. Kita sebagai pemuda jangan mau dijadikan boneka oleh pihak-pihak tertentu untuk melancarkan proxy war dengan tujuan agar kita tidak maju dan tidak bisa berkompetisi dalam pasar global juga dalam menghadapi MEA 2015. Semua harus dikembalikan pada kepentingan bangsa yang bukan hanya satu dua bulan atau satu dua tahun , tetapi 50 tahun bahkan sampai 100 tahun kedepan.

 

Untuk menghadapi perang proxy yang sedang terjadi saat ini, maka seluruh komponen masyarakat, khususnya pemuda harus dibekali dengan wawasan kebangsaan, cinta tanah air dan semangat bela Negara. Your choice establishing our future!!